Mahasiswa Fikes Meninggal Dunia, Ibunda Wakili Ambil Ijazah

    Mahasiswa Fikes Meninggal Dunia, Ibunda Wakili Ambil Ijazah
    Dipeluk Dekan Fak Ilmu Kesehatan Prof. Dian Handayani, S.KM., M.Kes, Ph.D, Ibunda Dani menerima Ijazah

    KOTA MALANG - Suasana haru menyelimuti penghujung pelaksanaan wisuda, Minggu (18/9/2022). Salah satu wisudawan, Dani Munawir Uswanas, S.Gz tidak bisa mengikuti prosesi dikarenakan meninggal dunia 22 Agustus 2022 karena sakit. Sehingga prosesi pemberian Ijazah dari Rektor dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan diwakili ibunda, Fatma Uswanas.

    Dani Munawir Uswanas, S.Gz (Alm)

    Dani adalah wisudawan dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Ia merupakan mahasiswa program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang diterima sebagai mahasiswa UB angkatan 2017 program studi Ilmu Gizi. Ia menempuh pendidikan selama 4 tahun 10 bulan.

    Disampaikan sang ibunda, Dani termasuk mahasiswa berprestasi di daerah sehingga berkesempatan mengikuti program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebelumnya ia juga masuk menjadi siswa SMA Plus Ashta Hannas, Subang juga lantaran lolos progam ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah).

    Selama di tingkat SMA, disampaikan ayahanda, ia sudah dua kali memasuki Istana Negara karena prestasinya. “Sudah mau hampir yang ketiga kali masuk Istana Negara tapi tidak jadi, karena dia peserta Olimpiade, ” ujar sang ayah yang seorang polisi.

    Sedangkan selama menjadi mahasiswa Dani dikenal aktif mengikuti kegiatan kampus dan di luar kampus. Menurut penuturan sepupunya, Maria Nova Sinde yang juga mahasiswa program ADik di Universitas Negeri Malang, Dani pernah menjadi ketua IPMAFA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Fakfak). Di kalangan teman-teman disampaikan Maria, ia dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan humoris. Sedangkan selama mengikuti perkuliahan dia terkenal rajin dan gigih menyelesaikan tugasnya karena rasa tanggung jawabnya kepada orang tua. “Kami harus pulang dengan membawa ijazah” ucapnya.

    Dani sebagaimana dituturkan ibunda meninggal dunia setelah sakit beberapa hari di rumah. Karena tidak mau makan akhirnya keluarga memutuskan membawa ke Rumah Sakit. Namun, belum satu hari di RS, Dani sudah dinyatakan wafat oleh tim medis.

    Menurut ibunda yang sehari-hari bekerja sebagai guru, Dani hanya sakit ringan batuk dan lemas. Tapi selama menjadi mahasiswa memang pernah disampaikan teman-teman se daerahnya, ia diantar ke RS karena sakit asam lambung. (siti rahma)

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Kasrem 083/Bdj Terima Audensi  Ketua Koni...

    Artikel Berikutnya

    MIH Gelar Semnas Strategi Pembangunan Hukum...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami